This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

29 April 2008

Sisi lain Entrepreneurship

Tulisan ini saya copy paste dari blognya pak Nano.
Terus terang saya suka dengan differensiasi nya mengenai entrepreneurship.
Banyak sekali pembelajaran di balik gegap gempitanya ke-entrepreneur-an.

Selamat membaca...

======o0o=========

MITOS Tentang ENTREPRENEUR Lainnya...

Dear All,

Semakin maraknya semangat entrepreneurship di negeri ini, sungguh sangat membanggakan. Berbagai macam seminar dan workshop mengenai cara-cara memulai dan mengembangkan suatu usaha sudah begitu banyak diselenggarakan. Animo masyarakat untuk mengikuti seminar dan workshop entrepreneurship, patut diacungi dua jempol tangan, sungguh menggembirakan.

Sebagai seorang entrepreneur, saya juga sering terlibat di seminar maupun workshop tentang entrepreneurship, yang saya selenggarakan sendiri, maupun yang diselenggarakan oleh institusi lain, baik institusi bisnis maupun lembaga pendidikan. Sungguh sangat menyenangkan, saya bisa ikut memberikan motivasi, wawasan dan kiat-kiat memulai sebuah bisnis mandiri.

Dalam berbagai seminar dan workshop, yang saya terlibat di dalamnya, ada satu hal menjadi perhatian saya tentang dunia entrepreneurship ini. Sebagian peserta selalu memberikan asumsi bahwa seorang entrepreneur itu adalah seorang yang mudah mencari uang dan kekayaan lainnya. Entrepreneur merupakan sosok manusia yang bisa bebas menggunakan waktunya, tanpa khawatir kehabisan uangnya. Enak ya jadi seorang entrepreneur, begitu kata mereka.

Asumsi mereka sesungguhnya benar adanya, memang enak menjadi entrepreneur. Akan tetapi, dalam pembicaraan selanjutnya timbul kesan pada diri mereka, yang menganggap bahwa seorang entrepreneur bisa dengan mudah begitu saja memperoleh kesuksesan dalam bisnisnya. Entrepreneur bisa melajukan bisnisnya secara lancar tanpa hambatan berarti. Singkatnya, menjadi seorang entrepreneur bisa saja secara INSTAN...langsung sukses! Dan, dengan cepat bisa meraih milyaran rupiah. Begitu kesan yang mereka sampaikan ke saya.

Saya mencoba memaklumi mereka tentang kesan entrepreneur instan ini, dengan menanyakan penyebab bisa memunculkan kesan instan tersebut. Mereka memberikan jawaban beragam berkaitan dengan proses instan seorang entrepreneur ini.

Sebagian dari mereka menerangkan pernah hadir di seminar dan ada testimonial atau kesaksian seorang entrepreneur muda, yang mengatakan bahwa dia memulai bisnisnya tanpa modal uang sama sekali, alias modal dengkul, dan bisnisnya jalan lancar sangat menguntungkan menghasilkan uang. Ada juga kesaksian tentang mengawali bisnisnya dengan cara membeli property seperti Ruko, Rukan atau Rumah bahkan Apartemen, juga tanpa modal uang sama sekali, bahkan dia malah dapat uang, nggak keluar uang tapi malah dapat uang. Bahkan kesaksian tentang sukses bisnis property ini sudah semakin bombastis belakangan ini.

Saya katakan kepada peserta seminar dan workshop entrepreneurship, memang mungkin saja benar kesaksian tersebut. Tetapi, saya ingatkan bahwa kesaksian tersebut saya yakin tidaklah mengungkap hal sebenarnya...di dalam prosesnya. Selalu ada yang ditutupi oleh para pemberi testimonial sukses tersebut. Mereka cenderung memberikan testimonial yang tidak sebenarnya, yang bukan kondisi proses sesungguhnya. Mereka lebih memberikan kesaksian hasil akhir saja. Para pemberi testimonial sukses ini ingin dilihat sebagai orang yang benar-benar sukses tanpa modal uang, supaya memberikan kesan WAH HEBAT... kepada peserta seminar atau workshop.

Tentu saja para peserta seminar atau workshop entrepreneurship, akan takjub dengan berbagai testimonial sukses itu, karena peserta jelas tidak tahu hal sebenarnya, bukan? Dan saya juga sangat menyayangkan, para pembicara atau trainer tentang entrepreneurship, yang memberikan contoh testimonial sukses secara TIDAK LENGKAP. Bagi saya, testimonial sukses yang dikisahkan secara tidak lengkap seperti itu, saya sebut sebagai TESTIMONIAL PALSU.

TESTIMONIAL PALSU semacam itu sangat bisa menyesatkan pikiran para calon entrepreneur, bahkan bisa membuat calon entrepreneur menjadi gampang stress. Bagaimana tidak? Testimonial palsu dari para entrepreneur pemula, yang mengatakan bahwa dia bisa tanpa modal uang sama sekali bisa berbisnis dengan hasil selalu menguntungkan, akan sangat menyesatkan calon entrepreneur, karena alasan berbisnis awal tanpa modal uang dan bisa sukses ini tidak pernah diceritakan secara lengkap.

Latar belakang si entrepreneur pemula tanpa modal uang inipun seringkali ditutupinya. Lebih sering dikatakan dia hanya berasal dari keluarga miskin-papa. Tidak pernah dikisahkan secara lengkap, bagaimana kok dia sampai dipercaya orang lain sehingga orang lain tersebut menyerahkan modal uangnya kepada dia. Siapa dibalik itu yang mendukungnya agar orang lain juga percaya kepadanya...juga tidak pernah disebutkan, mengingat dia kan barusan jadi entrepreneur...belum punya 'track record' positif dalam dunia bisnis.

TESTIMONIAL PALSU lainnya adalah tentang bisnis property seorang entrepreneur pemula, yang tanpa modal uang sama sekali, tetapi dia malah dapat uang dari hasil membeli property tanpa uang itu. Kisah ini sering ditampilkan dalam berbagai versi dengan beragam orangnya.

Intinya adalah, si entrepreneur pemula ini, yang bahkan namanya saja tidak pernah dikenal oleh dunia perbankan, begitu mudahnya memperoleh kredit dari Bank, untuk membayar property yang dibelinya, dan dia membayar angsurannya dari hasil pemasukan property nya tersebut. Jadi dia tidak pernah keluar uang sepeserpun untuk membayar angsurannya di Bank.

Inipun tidak pernah dikisahkan secara lengkap, siapa saja yang terlibat dalam proses pembelian property sampai cairnya kredit Bank; mengingat si entrepreneur pemula belum pernah dikenal namanya di dunia perbankan, yang tentu saja tidak mungkin Bank begitu saja mempercayai dia dengan mengucurkan kredit uang. Juga tidak pernah disinggung proses 'appraisal' property nya. Pokoknya hanya dikisahkan, jika mereka mengikuti cara-caranya, maka akan menuai sukses juga...dan banyak orang akhirnya menjadi kecewa!

Hal-hal semacam itulah yang sangat saya sayangkan. Memang boleh saja bermaksud untuk memotivasi semangat kewirausahaan para peserta seminar atau workshop. Tetapi jika mereka selalu memberikan testimonial palsu seperti tersebut tadi, akan sangat menyesatkan pikiran dan kejiwaan orang lain, yang belum paham betul, apa dan bagaimana sebenarnya dunia entrepreneurship itu.

Menjadi entrepreneur tanpa perlu menjalani proses belajar secara berkesinambungan, alias bisa secara instan bisa langsung sukses besar...itu adalah MITOS yang harus diwaspadai. Karena untuk menjadi seorang entrepreneur sejati itu diperlukan suatu proses yang berlandaskan kecakapan, ketrampilan, ilmu pengetahuan, latihan, disamping juga keberanian...secara berkesinambungan.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano
http://wuryanano.wordpress.com/

05 April 2008

Subhanallah, Allah menjawab Doa Saya.. !

Melanjutkan cerita saya kemaren.
Baru saja saya curhat mengenai "kenegatifan" saya, Allah memberi petunjuk dari pintu yang tidak saya duga-duga.

Kemarin Jumat, 4 April, setelah menulis masalah dan harapan saya, saya tinggal untuk mengikuti pelatihan merchandising di kantor. Pas jam 11.30, kami break sebentar untuk mengikuti sholat Jumat.

Seperti biasa, setiap kali Jumatan, kantusk hebat selalu melanda... hehehe. Malah kadang saya sampai tertidur. Kali inipun terjadi lagi. Pas di tengah-tengah khotbah saya terbangun. Tahu tidak apa yang pertama kali ditangkap telinga saya saat terbangun?
Sang Khotib menasehatkan tentang hati !

Ya, Sang Khotib menunjukkan ciri-ciri hati yang negatif, hati yang positif, dan kiat-kiat untuk selalu menjaga hati. Wah, terus terang saya menyesal, kenapa saya ketiduran tadi. Tapi Allah memang Maha Besar. Di sisa khotbah itupun saya masih bisa mendengarkan nasehat-nasehat yang dianjurkan.

Intinya, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang negatif, bahkan berpikirpun jangan. Karena hanya dengan memikirkannya sudah merupakan undangan bagi aura negatif untuk masuk. Selalu berpikir dan bertindak positif. Kemudian terakhir, kita jaga hati kita.

Caranya pun hanya 3. Ya cukup 3 saja :
- Selalu berdzikir kepada Allah
- Sering-seringlah membaca Al-Quran (Bahkan menurut pak ustad, membaca Al Quran 50 ayat saja sehari semalam, akan menyelamatkan hati kita).
- Berkumpullah dengan majlis2 dan pengajian2.

Yakinlah, keseriusan hati dalam berdoa akan dijawab Allah dari pintu yang tidak akan pernah kita duga.

Salam hangat,
Dani

04 April 2008

Ada apa dengan saya?


Baru sempat posting.
Mungkin lebih tepat curhat.

Belakangan ini saya mengalami degradasi mental. Bagaimana tidak, sudah beberapa minggu ini saya tidak pernah berpikiran positif. Apa-apa selalu saya tanggapi negatif, berburuk sangka, yah.. pokoknya hal-hal lain yang sangat mengganggu aliran energi positif.

Saya tidak tahu penyebabnya. Dan sepertinya memang saya tidak ingin mencari tahu.
Hehehe... daripada sibuk mencari penyebabnya, mending sibuk mencari solusinya..
Sama-sama keluar energi ini.

Sesuai ilmu fisika, negatif jika bertemu dengan positif akan berubah jadi netral. Ya udah, sekarang diperbanyak aja aliran energi positif yang masuk, biar netral.

Mari kita sibuk memasukkan energi positif...

Salam fuuuuuntastic,
Dani