This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions..

26 September 2008

Selamat Idul Fitri 1429 H

Meski masih beberapa hari lagi, saya dan keluarga mengucapkan :

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1429 H

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN


Bagi yang mau mudik, berhati-hati lah di jalan.
Anda tidak akan menduga seberapa banyak orang-orang yang menanti anda.

Jangan lupa, selalu cari peluang dimanapun anda berada.
Setiap pintu pasti ada barokah yang bisa bermanfaat kelak.


Salam,
Dani & Keluarga

25 September 2008

Seperti kata pak Adzan Wahyu "FOKUSLAH PADA DEMAND.."

Setelah istirahat beberapa minggu akibat kecelakaan tempo hari, sekarang waktunya kembali ke laptop... hehehe...

Baru saja blogwalking ke blognya pak Adzan, sang milyarder muda TDA, dapat pencerahan yang sangat inspiring banget. Hal yang - mestinya - sederhana, tapi selalu saja saya lewatkan.

Buat pak Adzan Wahyu, makasih banget pencerahannya. Ilmu yang seperti ini yang pantas untuk "dicuri".. hehehe...
Tapi tetap saya cantumkan sumbernya kok.

Selamat belajar..
***************************************************

Fokuslah pada Demand (bukan pada Produksi, apalagi keuangan)

sumber : blognya pak Adzan Wahyu

suatu siang ada sahabat datang ke rumah

mr.X : Zan, istri gw udah siap nih buka resto bakmi
saya : Oh bagus, emang ada permintaan?
mr.X : Ga sih, cuma dia diajarin sama koki terkenal, bahan baku murah dsb...

ditempat lain, dengan tokoh yang berbeda
si Y : Eh gw kenal sama produsen jilbab yang itu lho.. mau jualan jilbab juga ah
saya : Emang ada permintaan jilbab?
si Y : Ya ga ada sih..

Coba perhatikan,
dua orang diatas hanya memperhatikan aspek produksi dari perusahaan (kesediaan suplier dan bahan baku). Padahal prinsip entrepreneur adalah "to sell". kata "to sell" ini memerlukan obyek tentunya, yaitu buyer or customer. Subyek nya pun diri kita sendiri sebagai pedagang. Sama sekali ga perlu peran Suplier disini. Betul ga?

Kalau kata Pak Fauzi, sama dengan konsep dagang di negeri china.
Satu cerita lagi dari temen saya yang lain, sebut saja Z

mr.Z : gw mau bikin sabun sejenis sunlight
saya : wah bagus donk. ada permintaan? (pertanyaan standar saya hehehe)
mr.Z : ya pasti ada lah. Pengguna sunlight itu misalkan 10 juta orang, masa ya susah saya mau ambil 10% nya (baca : 1juta orang). Harga kita lebih murah loh
saya : ya susahlah.. (tentu saja diucapkan dalam hati ahhaha)

Kenapa dibilang berdagang di negeri china, karena ada pepatah "masa iya dari 1 milyar penduduk china 1%-nya ga menggunakan sabun produksi saya"

Lagi-lagi aspek produksi!
Kenapa sih ga mulai bisnis dari yang jelas2 sudah ada permintaan!!

Nah ini contoh yang lebih mentingin aspek keuangan
mr.A : Gw punya duit 1 M diabisin buat apa ya
saya : terserah
mr.A : gw beli indomaret sama shop and drive deh
saya : pertimbangannya? emang suka bisnis retail sama bengkel?
mr.A : ngga juga sih. cuma mau invest aja


Bandingkan dengan yang ini.. rasakan bedanya
mr.B : gw mau produksi bioethanol ah..
saya : loh kenapa?
mr.B : abis udah ada buyer yang mau, tinggal kontrak maka beres
Udah pasti untung kan?

atau yang satu ini
Mrs.C : Mas, karyawan mas kan ada 30 orang, saya yang bikin catering nya deh. Dijamin lebih murah, sehat, enak. Saya belum punya usaha apa2 nih mas.
saya : Ya, kenapa enggak
Udah pasti untung kan?

ditambahin deh
Mr.D : Mas, kan warnet ada belasan, ditambah ada ISP sama konsultan, gimana klo yang suplay komputer dan hardware saya aja. Saya jamin lebih murah, servis dan purna jual lebih memuaskan
saya : ya kenapa ngga
Udah pasti untung kan?

Gimana, ada perbedaan kan?
Yang fokus sama produksi sepertinya lebih gambling dan berisiko. Model seperti inilah yang sering dianut oleh teman2 kita. Dan salah satu penyebab terbesar kegagalan berbisnis.

Sementara 3 ilustrasi terakhir adalah orang2 yang fokus sama demand, baru setelah itu mikirin produksi dan lain2. Orang2 seperti inilah yang memastikan kemenangan sebelum bertarung.

Itulah mengapa Bob Sadino pada awalnya door to door jualan telur ayam. Karena saat itu (selain kurang modal tentunya), permintaan yang ada hanyalah yang dari rumah ke rumah. Jadi ga perlu kan bermodal ribuan peti telur. Orang permintaannya baru tetangga sekitar. Jadi utilitas modal tinggi, penggunaaan modal menjadi efisien, perputaran uang pun cepat. Yang begini ini nih!

Itulah mengapa Adzan (gaya dikit ah) berani bisnis ISP internet provider. Dulu kita berani bisnis ISP karena kita sudah ada "modal" 10 warnet lebih plus warnet-warnet rekanan yang siap berlangganan dengan kita. Dan saat itu kita sedang mengarahkan rudal-rudal marketing kita ke corporate.

Semoga tulisan ini menjawab pertanyaan2 seperti
"Mau bisnis apa ya.."
"Mulai darimana ya.."
"Gak punya modal nih.."

Atau menjawab pertanyaan2 seperti
"Kok bisnis si A bisa ancur ya, padahal kan dia dekat dengan suplier nya blablabla..."

Karena informasi tentang permintaan itu yang "mahal"
kalo kita udah tau info tentang kebutuhan suatu produk barang/jasa,
dengan mudah kita mencari calon suplier2 kita. Bisnis kita pun sudah hampir bisa dipastikan untung.

Nah nanti kalo permintaan sudah menjadi banyak, pasti urusan produksi dan keuangan bisa menyesuaikan dengan sendirinya. Produksi bisa di outsource, keuangan bisa ke bank. wong ada permintaan ya ga

Beda klo dari awal kita mentingin produksi. Permintaan belum tentu ada. Akhirnya gulung tikar deh karena produk kita ga ada yang beli. Sementara overhead tinggi

Sekali lagi mohon dicatat
(sebenernya ini pesen buat diri sendiri yang juga sering kegelincir disini)
Jangan silau dengan aspek Produksi!
Tapi pastikan Permintaan!

Smoga bisa mengubah mindset kita, bahwa bisnis itu gak perlu modal uang besar. Karena diri kita sendiri lah modal terbesar. Perbanyak silaturahmi, jaga amanah.

Smoga berguna

Cobaan Terbesar Sepanjang Hidup

Sejak awal bulan ini, banyak sekali kejadian-kejadian yang tak terduga yang saya alami.
Mulai dari asam urat mertua kambuh, istri saya kolesterolnya melonjak, kedua anak saya sakit batuk pilek, dan terakhir saya didagnosa terkena batu ginjal.

Yah, mungkin ini semua cobaan dari Yang DiAtas..

Terakhir, 10 September lalu, saya mengalami kecelakan yang cukup parah. Jari manis tangan kiri putus satu ruas ! Rasanya sakit sekali..

Saat dibawa ke RSD Ungaran, dokter sudah pesimis untuk menyambungkan kembali, karena 99% jaringannya sudah dianggap mati. Beruntung setelah dirujuk ke RS Telogorejo Semarang, dokter bedahnya sudah menyatakan masih bisa disambung dan masih bisa hidup. Alhamdulillah sekarang sudah diatas 60% kesembuhannya.

Semoga keluarga besar saya selalu dalam lindungan-Nya.
Saya yakin hanya Allah yang Maha Tahu dan Maha Kasih.
Amiin..

Insya Allah dalam waktu dekat saya sekeluarga akan mengevaluasi kembali sodaqoh dan zakat yang sudah saya keluarkan. Karena saya yakin, Allah pasti akan mengambil harta seseorang yang bukan haknya dengan cara yang tak diduga-duga. Dan kejadian-kejadian tempo hari bukan tidak mungkin sebagai peringatan dari Allah SWT atas harta-harta yang kami miliki.

Ini adalah pelajaran paling penting dan paling mahal sepanjang hidup saya.
Semoga kami selalu dilimpahi kesabaran. Amiin..

Dani