10 May 2008

Jangan Membatasi Gambar


Sekali lagi pencerahan yang saya peroleh setelah mengikuti sholat Jumat kemaren, 9 Mei.

Pak ustad yang satu ini, yang memang selalu saya tunggu ceramahnya, memang istimewa.
Beliau tidak saja mengajarkan menuju akherat, tetapi juga menguatkan dunia untuk menggapai akherat.

Seperti kotbah hari Jumat kemarin, beliau menyarankan umat Islam untuk membuat "gambar", apa saja. Buatlah gambar dengan detil, dan tanamkan dalam hati. Memang, akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang yang memiliki berbagai macam cita-citadan keinginan, tetapi tidak pernah sampai ke dalam hati. Hanya sebatas angan-angan saja. Itu karena mereka tidak pernah membuat gambarnya dengan detil.

Kadang saya suka sebel kalo ada orang bilang, "seperti air mengalir". Padahal, bagi saya, konsep air mengalir betul-betul berbeda dengan yang selama ini dipahami oleh kebanyakan orang (Saya jadi ingin bercerita mengenai air yang mengalir.. Kapan-kapan deh).

Contohnya saya sendiri. Saya ingin sekali menjadi pengusaha, atau menjadi orang kaya secara materiil. Tapi saya tidak pernah menggambarkan jadi pengusaha apa, atau kaya karena apa. Apalagi sampai dimasukkan di dalam hati.
Tapi itu dulu lho ...
Sekarang saya sudah mulai belajar menggambar, dan belajar membuat detail.

Kembali ke cerita awal.
Setelah selesai Jumatan, seperti biasa kami (takmir masjid)dan pak Ustad berbincang-bincang masalah di sekitar kita. Pas ada kesempatan, saya bertanya kepada pak Ustad mengenai cara agar kita tetap komitmen dengan gambar tersebut. Berdasarkan pengalaman beliau, yang paling tepat adalah kita harus memiliki pembimbing / mentor. Dengan adanya pembimbing, selain kita memeperoleh jalan kemudahan, kita juga selalu diawasi dan "dijewer" jika tidak komitmen. Yup, Saya sangat setuju dengan cara ini. Dengan begini akan akan selalu terpacu untuk menyelesaikan gambar yang sudah kita buat.

Saya juga menanyakan mengenai batasan dalam membuat gambar. Saya sebagai manusia dihadapkan pada kemampuan terbatas untuk merealisasi gambar tersebut. Jawaban pak ustad justru membuat saya kaget.

"Kenapa kita mesti membuat pagar dari kemampuan manusia? Kemampuan Allah lah batasan gambar tersebut. Kenapa, karena kita bisa menjalankan gambar tersebut atas bantuan Allah. Kemampuan Allah lah yang bisa membuat seseorang sukses. Sekarang, apa atau siapa yang bisa membatasi kemampuan Allah?"..

Wah.. wah.. Ya jelas tidak ada.. nonsense kalo ada..
Sekali lagi saya setuju. Sangat setuju.....
Yang jelas, tetap harus sesuai fitrah kita sebagai mahluk Allah.

Isn't it interesting?

Salam Sukses,
Dani

2 comments:

Kenapa mesti menanamkan gambar itu dalam hati? Saya pikir adalah agar hidup kita ini lebih bersemangat. Sebab ada cita-cita yang akan digapai.

Bila tidak ada arah/tujuan hidup, saya pun yakin tidak ada yang bisa dicapai. Sebab kita tidak tahu akan pergi kemana.

Sukses selalu Pak.

Yup, setuju sekali pak.
Saya pribadi baru belakangan ini saja pak, mulai membuat gambar. Saya juga menggunakan software dari pak Ikhwan Sopa (subliminal blaster) agar gambar / pesan saya ini menjadi bagian dari alam bawah sadar. Insya Allah saya bisa "bergerak secara otomatis" menuju impian.

Salam sukses pak..

Trimakasih kunjungannya.

Post a Comment