17 July 2008

Belajar dari Istri Tercinta

Baru saja blogwalking ke blognya pak Roni, ada artikel yang cukup menarik, yang pas banget dengan yang akan saya tulis. Yakni masalah FOKUS.

Pak Roni menyarankan untuk fokus dan membela mati-matian pilihan kita. Tentu saja pilihan yang menghasilkan.

Saya jadi teringat istri.
Terus terang saya kaget melihat sepak terjangnya. Kalau boleh saya bilang, betul-betul GARIS LURUS.

Istri saya seorang psikolog, dan impiannya adalah menjadi psikolog terkenal. Bukan hanya terkenal, tapi juga mumpuni. Dari dream ini, ia kemudian fokus, dan sangat fokus. Semua yang dikerjakan membentuk pola garis lurus, yang jika digambarkan akan menuju satu titik akhir.

Mulai dari ambil S2, membuat biro konsultan psikologi, hingga mengirim artikel-artikel psikologi ke berbagai media massa. Dan tidak satupun tindakannya yang tidak mengarah kesana !

Hehe.. hebat juga.
Beda banget dengan saya, yang selalu mencari peluang baru tapi tidak pernah selesai.

Tapi itu dulu.
Sekarang, saya berusaha mengikuti petunjuk pak Tung di Financial Revolution-nya.
"Cari dulu PSI (Primary stream of Income), baru MSI (Multiple Stream of Income").
Lah saya? belum apa-apa udah MSI.. hehe.. malah bikin binun..

Nggak salah kan belajar dari istri tercinta?
Lah wong saya juga pernah belajar dari anak sulung saya pas dia usia 4 tahun.. hehehe ...

Aneh, ya?

Salam dahsyat,
Dani

0 comments:

Post a Comment